Saat ini banyak orang yang mengaku cinta kepada nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi perbuatannya tidak mencerminkan dari kecintaannya kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah mengharuskan adanya penghormatan, ketundukan dan keteladanan kepada beliau serta mendahulukan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam atas segala ucapan makhluk, serta mengagungkan Sunnah-sunnahnya.

Sebagai umatnya, kita harus mengetahui dan mengenali keagungan dan kemulian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena bagaimana kita akan mencintainya kalau kita tidak berusaha untuk mengenalnya. Mungkin saat ini kita tidak akan pernah bertemu dengan rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tapi kita bisa mengenali beliau dengan cara mempelajari kisah-kisah beliau, mempelajari sifat-sifat beliau, dan mengamalkan sunnah-sunnah beliau.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah khotamul anbiyya (penutup para nabi)

Tidak  akan ada nabi kembali yang diutus setelah nabi Muhammad saw, karena beliaulah nabi terakhir yang Allah utus ke muka bumi, dan sebagai pamungkus para nabi.  Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun Allah utus bukan hanya untuk satu zaman. Bukan hanya untuk satu umat saja. Dan bukan hanya untuk satu tempat. Kenabian Muhammad meliputi seluruh zaman, seluruh tempat dan seluruh umat. Sebagaimana firman Allah swt dalam Qur’an Surat Saba ayat 28 b:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيراً وَنَذِيراً وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Dan Kami tidak Mengutus engkau (Muhammad), melainkan kepada semua umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Nabi muhammad saw adalah rohmatan lil alaamiin

Nabi muhammad saw adalah rohmatan lil alaamiin yaitu rahmat bagi seluruh alam, yakni kehadiran dan ajaran  beliau tidak hanya dirasakan oleh bangsa arab saja, tidak hanya dirasakan oleh kaum muslimin saja, tidak pula membedakan rahmatnya terhadap jenis golongan, ras, dan sebagainya, tapi hadirnya beliau merupakan rahmat bagi seluruh golongan, kalangan, bangsa dan yang lainnya.

Bentuk konkrit bahwa nabi muhammad adalah rahmat bagi seluruh alam, yakni ajarannya memberikan nilai-ninlai kasih sayang bagi umat manusia, tertanamnya rasa saling menghormati walaupun berbeda agama, tidak membedakan manusia dari jenis atau golongannya, baik itu dari kalangan orang miskin atau kaya, laki-laki atau perempuan, buruh atau pengusaha, semuanya sama, hanya saja yang membedakan adalah ketaqwaannya kepada Allo swt.

Rasulullah saw merupakan insan terbaik dan suri teladan terbaik bagi seluruh umat manusia

Sebagaimana firman Allah swt :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasûlullâh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allâh dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allâh ( QS. Al-Ahzâb:21).

Maka tidak ada satupun di dunia ini yang lebih baik ahalaknya dari pada nabi Muhammad saw. Bahkan kemulian ahlak beliau telah nampak sebelum beliau mendapatkan risalah kenabian, yakni ketika nabi muhammad masih kecil.

Julukan yang diberikan bangsa Arab kepada nabi muhammad kecil

Pada waktu itu bangsa arab telah memberikan julukan kepda nabi Muhammad kecil dengan julukan Al-Amin yang artinya orang yang dapat dipercaya atau orang yang terpercaya. Julukan ini beliau dapatkan karena nabi muhammad saw senantiasa bersikap jujur dan terpercaya dalam kehidupan sehari-harinya.

Kemudian julukan Al-Amin semakin disematkan kepada nabi muhammad sejak beliau mulai berdagang pada usia 17 tahun. Pada waktu itu nabi muhammad telah memimpin ekspedisi dagang yang mana banyak orang quraisy yang menitipkan dagang kepada beliau. Hal itu karena ladang kejujuran nabi muhammad yang mengakibatkan orang-orang mentipkan dagang kepada beliau. Dan keran sifat Al-Aminlah yang membuat nabi muhammad sukses dalam berdagang, serta sifat inilah yang membuat siti khodizah tertarik dan menikah dengan nabi muhammad saw.

Keagungan dan kemulian beliau tak lekang oleh waktu, Beliau lah suri teladan  bagi umat muslim, dan hendaklah umat muslim menjadikan nabi muhammad saw sebagaia idola dalam kehidupannya, dan menjdaikan role model dalam segal aspek pribadinya.