Uang memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Diperlukan pengelolaan uang yang baik agar kebutuhan pribadi ataupun keluarga dapat tercukupi. Sayangnya, sampai saat ini banyak orang yang kesulitan dalam mengelola keuangan karena disebabkan berbagai hal. Sulitnya mengelola keuangan akan menyebabkan masalah keuangan pada seseorang. Sebagai contoh, bukan hanya tidak bisa memenuhi kebutuhan, tapi ada pula yang sampai tidak bisa menabung, apalagi investasi.

Dari beberapa kasus yang menyebabkan seseorang sulit mengelola keuangan, ini beberapa penyebab dari sulitnya mengelola keuangan:

Terlalu Konsumtif

Sulitnya mengatur keuangan pribadi bisa disebabkan oleh pengaruh impulsif seseorang untuk belanja dan terus belanja.  Biasanya jika ada barang baru atau online shop menawarkan barang dengan harga miring akan  membuat hasrat untuk berbelanja semakin besar. Selain itu adanya  promo dan diskon juga membuat orang mudah dalam berbelanja dan terus – terusan melakukan hal itu.

Dari kondisi di atas memunculkan hasrat atau keinginan seseorang untuk terus berbelanja bahkan terkadang sampai tidak terkendali hingga lupa sampai rela menggunakan uang tabungan.  Semakin orang berhasrat ingin belanja dan menjadikannya kegemaran, maka orang akan sulit dalam mengelola keuangan. Hasrat atau pengaruh impulsif muncul  karena sifat pribadi yang tidak bisa diatur dalam mengelola diri dan keuangannya. Anda harus menghindari hal tersebut.

Gaji yang Mungkin Terlalu Kecil

Ada saatnya pengeluaran perlu diatur, tapi ada saatnya memang gaji atau income-nya kekecilan. Jadi enggak heran kalau sebelum gajian berikutnya, uangnya sudah keburu habis. Solusi yang tepat untuk mengatasi gaji yang terlalu kecil adalah dengan meningkatkan penghasilan. Kalau kamu merasa punya pengetahuan dan skill yang bernilai, jangan ragu untuk pindah ke perusahaan yang lebih bagus dengan gaji yang lebih tinggi.

Tetapi jika kamu merasa digaji kecil karena kamu memang belum berkontribusi banyak, berarti kamu bisa meminta tanggung jawab lebih atau menambah pengetahuan dan skill kamu supaya kamu bisa dapat income yang lebih besar. Kalau kita tidak melakukan perubahan, ya tidak akan ada yang berubah, dan kita tidak bisa hanya berharap gaji kita naik tanpa melakukan apa-apa.

Gengsi dan Gaya Hidup Berlebihan

Tidak hanya hasrat impulsif untuk berbelanja, namun gaya hidup mewah juga sangat bisa membuat seseorang kesulitan mengelola keuangan pribadi. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan dengan gaya hidup mewah yang selalu berusaha memberikan kesan hidup tak berkekurangan, akan membuat seseorang akan terdorong untuk selalu mengeluarkan uang. Apalagi bila uang yang dikeluarkan ini tidak kecil karena yang dibeli adalah untuk barang-barang mewah. Dari sini maka semakin sulitlah mereka untuk mengatur atau mengelola keuangan pribadi. Dengan hidup yang selalu diselimuti gengsi untuk selalu hidup mewah memang akan membuat seseorang boros. Dari gaya hidup seperti ini bahkan bukan tidak mungkin keuangan pribadi Anda akan semakin hancur karena hutang yang dilakukan.

Kondisi Lingkungan dan Pergaulan Tidak Sesuai dengan Keadaan Finansial

Kondisi lingkungan yang jauh berbeda dengan keadaan finansial kita akan membawa kita pada arus rasa ingin menyeimbangi. Keadaan finansial dengan gaji yang kecil, jika berada di kondisi lingkungan yang elit, akan memaksa kehendak kita untuk terus mengikuti lingkungan dan pergaulan. Sebagai contoh, anak dari seorang Satpam tinggal di lingkungan rumah yang elite, maka ia akan bergaul dengan anak-anak lain yang biasa hidup dengan elit. Mau tidak mau, bisa tidak bisa, jika anak tidak dilatih untuk hidup hemat sejak dini, maka akan terbawa arus lingkungan yang tidak sesuai dengan keadaan finansial.

Tidak Memikirkan Masa Depan

Terakhir, hal yang bisa menyebabkan kita sulit mengelola keuangan adalah sikap masa bodoh terhadap masa depan. Masa depan memang sesuatu yang harus dipikirkan dengan sungguh-sungguh. Untuk merancang dan membangun masa depan yang baik maka apa yang kita lakukan hari ini akan sangat menentukannya. Tidak hanya itu pandangan kita pada masa depan juga pastinya akan mempengaruhi bagaimana kita bisa menjemput masa depan. Jika kita peduli terhadap masa depan, maka kita akan mampu menyongsong masa depan yang lebih baik. Tapi bila kita bersikap masa bodo terhadap masa depan, maka suramnya masa depan harus kita terima. Pasalnya, orang yang tidak peduli pada masa depan biasanya akan mengambur-hamburkan uang dan sulit mengatur keuangan pribadi.

Sahabat MQ, itulah beberapa penyebab yang bisa membuat kita kesulitan mengelola keuangan pribadi. Dari beberapa penyebab tersebut, kita sebagai seorang yang bijak harus mengindari dan mengantisipasinya. Hal ini dilakukan bukan tanpa sebab. Karena bila kita mampu menghindari diri dari beberapa penyebab tersebut maka kita akan lebih mudah mengelola keuangan dan mendapati keadaan finansial yang selalu sehat.