Dzikrullah merupakan  suatu amalan yang dapat mendatangkan maghfirullah (ampunan Allah). Allah swt memerintahkan setiap orang beriman untuk mengingat-Nya. Dalam istilah aslinya disebut dzikrullah. Sebagaimana Allah swt berfirman dalam Qs. Al-Baqarah ayat 152 dan Qs. Al-Ahzab ayat 41 :

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Artinya :

Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian dan bersyukurlah kalian kepada-Ku serta janganlah (sekali-kali) kalian mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS al-Baqarah [2]: 152).

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

Artinya :
Dia berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS al-Ahzab [33]: 41).

Kalau kita ingin diampuni dosanya, ingin hidup bahagia, serta ingin diperlakukan spesial oleh Alloh swt, maka perbanyaklah dzikrullah. Dan ketahuilah, dzikrullah menjadi suatu perintah karna salah satu rukun iman dan rukun islam semuanya dzikir kepada Alloh.

Maka diukurnya kualitas seseorang dihadapan Allah swt yaitu  dengan banyak nya dzikirullah atau berdzikir kepada Allah swt. Dan kata Rosulullah shalallahu alaihi wa sallam, bahwasannya  orang yang tidak berdzikir, seperti orang yang antara hidup dan mati.  Maka dari itu  kita sangat perlu untuk mengevaluasi diri kita seberapa banyak dzikir kepada Alloh.

Dzikir membuat hati sakinah (tenang).

Yang membuat hati kita tenang, yakni  hanyalah Alloh swt. Oleh karenanya dengan kita memperbanyak dzikir kepada Alloh, Allah tenangkan hati kita dikala hati kita sedang  gelisah. Dengan izinNya lah Alloh membuat kita bisa berfikir lebih jernih dan jitu.

Mendengar, melihat, ingin sesuatu semuanya ciptaan Alloh maka ingat lah kepada Alloh dan meminta lah kepada Alloh. Dan tiadalah musibah yang dapat menimpa kita sekcil apapun kecuali atas izin Alloh.

Masalah terbesar kita adalah banyak mikir kurangnya berdzikir.

Banayaknya masalah dalam kehidupan kita, bisa jadi karena terlalu banyak mikir, terlalu mentuhanka ikhtiar, tapi kurang berdzikir. Tidak dilibatkannya Allah di setiap ikhtiar yang kita lakoni, maka yang ada diri kita akan setres dan galau. Oleh karenanya tanamkan didalam hati kita, disetiap langkah dan hembusan nafas kita untuk berdzikir kepada Allah swt.

Sebenarnya dalam shalatpun semua nya terkandung dzikirullah, tapi kebanyakan dari kita adalah berdzikir hanya dilisan saja, yakni berdzikir tapi dihati tidak berdzikir. Memantapkan hati ketika berdzikir itu bisa dilatih. misalnya kalau kita ingin berlatih belum bisa dzikir dengan hati maka bisa diawali dengan dzikir dengan lisan nanti akan berlanjut dzikir dengan hati.Dan kalau kita sulit berdzikir dan kurang yakin ke Alloh maka teruslah meminta kepada Alloh.

Dzikir adalah kunci keberhasilan

Penting sekali bagi kita untuk senantiasa dzikrullah, kalau kita ingin beruntung kata kunci nya adalah dzikrullah. Dzikrullah adalah mengingat Allah dan ada tingkatannya, berikut tingkatannya:

– Ada yang mengingat Allah hanya karena ilmu saja (ilmul yakin)

– Ada yang mengingat Allah dan bisa merasakan perbuatan-perbuatan Allah (ainul yakin)

– Ada yang mengingat Allah dan sangat yakin akan Allah melihat kita serta sudah melewati ilmunya dan proses muhajadah (haqul yakin)

Sahabat MQ, seyogyanya dzikir kita itu harus meningkat terus karena kalau tidak maka ketenangan hati kita akan kurang.  Ahli dzikir itu mereka akan sabar dengan apa yang terjadi karena mereka yakin apa yang menimpa pada dirinya adalah dengan izin Allah dan sudah di ukur oleh Allah serta pasti ada kebaikan di dalamnya.

Ayoo sahabat kita tingkatkan dzikirnya mulai dari dzikir lisan dan mulai sambil mentafakuri setiap perbuatan Allah dan dzikirlah dengan hati yang penuh keyakinan kepada Allah Ta’ala.

Semua ini tidak akan terjadi kecuali dengan pertolongan Allah makan teruslah berdoa

اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

“Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik”

[Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu]

(HR. Abu Daud dan Ahmad, shahih).