Begitu banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita selaku hambanya, mulai dari nikmat hidup, nikmat sehat, nikmat berkeluarga, nikmat bersilaturahmi, hingga nikmat yang paling tinggi yaitu nikmat iman dan islam. Seringkali kita lupa terhadap nikmat yang Allah berikan kepada kita, namun dengan kemaha rahim dan rahman Nya, Allah swt tidak pernah mencabut secara menyeluruh nikmat yang Allah berikan kepada hambanya. Bahkan kalau kita menelaahnya secara seksama, tidak ada satu detik pun yang terlepas dari nikmat Allah swt dalam kehidupan sehari-hari kita.

Penting bagi kita semua, untuk mensyukuri nikmat Allah swt

Sebagaimana firman Allah swt dalam Qur’an Surat Ibrahim ayat 7:

‎وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, “Sesungguh­nya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”.

Bersyukur kepada Allah swt itu bisa dengan berbagai cara

Penting bagi kita semua untuk mengedapankan rasa syukur dalam kehidupan kita, ketimbang banyak mengeluh, karena dibanding dengan masalah-masalah yang kita punya, niscaya nikmat yang Allah berikan kepada kita itu jauh lebih besar. Maka hendaknya apapun yang terjadi kita senantiasa tetap bersyukur kepada Allah swt.

Cara bersyukur kepada Allah swt bisa dengan 4 cara, dianatanya yaitu :

  1. Dengan cara menjaga dan menggunakan sebaik baiknya.

Menjaga nikmat yang Allah berikan kepada kita dan menggunakan dengan sebaik-baiknya merupakan bagian dari rasa syukur kita kepada Allah swt. Karena dengan kita menjaga dan menggunakan dengan sebaik-baiknya maka kita telah menjalankan amanah yang Allah titipkan kepada kita. Maka dari itu janganlah diantara kita semua menyia-nyiakan nikmat yang Allah berikan terlebih kita menggunakannya kepada hal yang tidak diridhoi Allah, alih-alih Allah akan menambahkan nikmat tersebeut melainkan Allah akan murka dan mencabut nikmatnya.

  1. Meyakini bahwa segala bentuk kenikmatan tersebut datangnya hanya dari Allah SWT semata.

Hal ini menjdai penopang keimanan kita kepada Allah swt, karena tidak sedikit ketika kita mendapatkan suatu kenikmatan yang mana nikmat tersebut Allah pelentarakan kepada makhluknya, kita seringkali lebih cenderung bersyukur kepada mahluknya, dan lupa kepada Allah sebagai hakikat  pemebri nikmat yang jelas nikmat tersebut hakikatnya adalah pemberian dari Allah swt. Maka dari itu perlu kita perbaiki dan benahi dengan meyakini segala bentuk kenikmatan yang kita dapatkan itu berasal dari Allah swt, dengan senantiasa menambah keimanan kita dan rasa syukur kita kepada Allah swt.

  1. Selalu berpikir/berperilaku baik (husnuzhan).

Khusnudzon atau berprasanngka baik kepada Allah adalah kunci rasa syukur kepada Allah swt. Karena nikmat yang Allah berikan kepada hambanya, tidak selalu berupa kesenangan dan kebahagiaan, tetapi terkadang nikmat yang Allah berikan kepada hamba-Nya bisa berupa ujian dan rasa sedih. Namun dalam hal ini kembali kepada bagaimana kita menerimanya. Jikalau kita menerimanya yang demikian hanya semata ujian, maka tiadak lain tidak akan ada hikmah yang kita dapatkan. Namun ketika ujian tersebut kita gali hikmahnya dan kita syukuri atas kejadian tersebut, maka akan banyak hikmah yang kita dapatkan, bahkan bisa jadi terselip kenikmatan yang Allh berikan kepada hambanya yang bersyukur.

  1. Menjalankan segala yang diperintahkan dan menjauhi segala yang dilarangnya.

Sangat jelas, sebagai hambanya kita senantiasa ditungtut untuk m enjalankan segala perintah Allah swt, dan menjauhi segala larangan-Nya. Dan yang demikianlah itu merupakan bentuk rasa syukur kita kepada Allah swt kita telah diciptakn sebagai hamabanya, dan telah diciptakan dengan bentuk yang sempurna, dan menjadi kholipah atau pemimpin di muka bumi ini.

Bersyukur adalah ciri orang yang beriman, karena syukur adalah cara menunjukan bahwa adanya nikmat Allah pada diri kita. Orang yang bersyukur adalah orang yang senantiasa khusnudzon kepada Allah swt,  dan merupakan orang yang tahu diri bahwa dirinya tidaklah terlepas dari segala kenikmatan yang berikan kepadanya.