Salah satu rukun iman yang 6 diantaranya yaitu beriman kepada hari akhir. Yang mana sebagaimana telah Allah jelaskan dalam beberapa firmannya, bahwa suata saat alam ini akan hancur sehancur-hancurnya, bumi mengguncangkan perutnya, gunung meletus, air laut tumpah ke darat, pelanet-pelanet bertabrakan, halilintar menyambar, angin taupan bertiup, semua yang bernyawa akan mati, maka inilah yang dinamakan dengan kiamat. Sebagaimana firman Allah swt dalam QS. Al-Waqi’ah ayat 1-9 :

إِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ ﴿١﴾لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ ﴿٢﴾خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ ﴿٣﴾إِذَا رُجَّتِ الْأَرْضُ رَجًّا ﴿٤﴾وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا ﴿٥﴾فَكَانَتْ هَبَاء مُّنبَثًّا ﴿٦﴾

Artinya :

Apabila terjadi hari kiamat, terjadinya kiamat itu tidak dapat didustakan (disangkal).  (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain), apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancur luluhkan sehancur-hancurnya,  maka jadilah dia debu yang beterbangan.

Hari kiamat akan datang dengan tiba-tiba

Hari kiamat itu pasti akan kedatangannya, namun untuk waktu tepatnya Allah merahasiakannya, tidak seoangpun yang tahu kapan hari kiamat itu terjadi, sekalipun rasulullah saw pun. Terjadinya hari kiamat mutlak kuasanya Allah swt, dan Allah berhak menentukan kapanpun terjadinya hari kiamat, namun hari kiamat tidak akan terjadi sebelum tanda-tanda yang rasul saw gambarkan belum terjadi. Namun percayalah bahwa hari kiamat akan datang dengan tiba-tiba, supaya tiap-tiap diri itu dibales dengan apa yang ia usahakan selama hidupnya di dunia. Sebagaimana firman Allah swt dalam Qur;’an Surah Al A’raf (Q.S 7, ayat 187)

يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي ل ا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلا هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِوَالأرْضِ لا تَأْتِيكُمْ إِل ا بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ

Artinya :
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

Huru-hara hari kiamat

Hari kiamat adalah hari yang besar perkaranya dan berat huru haranya. Pada hari itu, hamba-hamba dihantui rasa takut dan terkejut, dan terangkat padanya pandangan-pandangan gelap. Hari dimana seluruh manuusia lebih sibuk mememntingkan  dirinya sendiri, tanpa memperhatikan anaknya, saudaranya, suami atau istrinya, serta ibu atau bapaknya. Karena pada waktu itu tidak ada lagi kesempatan memperhatikan orang lain, melainkan memperhatikan diri sendirinya pun tidak akan sempat.

Pada hari itu tidak ada lagi tempat perlindungan. Karena seluruh alam, baik di bumi maupun di langit mengalami kehancuran. Tidak ada satu orangpun yang dapat selamat dari peristiwa hari kiamat. Seluruh mahluk hidup serta benda-benda yang ada di langit dan di bumi hancur lebur, dan tidak ada sedikitpun yang tersisa dan selamat.

Hari kiamat, bukti kemaha besaran dan kemaha benaran Allah swt

Disinilah bukti kemaha besaran dan kemaha benaran Allah swt, bahwa hari kiamat akan benar-benar terjadi tinggal menunggu kapan terjadinya hari tersebut. Percaya akan adanya hari kiamat bagian dari keabsahan keimanan kita, karena beriman kepada hari kiamat adalah salah satu dari rukun iman, yang wajib umat muslim mengimaninya.

Percaya atau mengimani terhadap hari kiamat, bukan untuk membuat kita pesimis akan kengerian peristiwanya, melainkan hendaknya tertanam di hati setiap orang muslim, untuk senantiasa meningkatkan bekal kita menuju kehidupan di akhirat setelah terjadinya hari kiamat. Karena kelak selepas hari kiamat terjadi akan ada hari seluruh manusia dibangkitkan dan akan menjalani kehidupan yang sesungguhnya, yaitu kehidupan di kampung akhirat.